Rabu, 26 Mei 2010
Image Skill Software Background Remover merupakan salah satu program plug in yang dapat dipasang pada program pengolah image seperti Adobe Photoshop atau Corel Photopain, yang berguna untuk menghilangkan backround foto atau gambar dengan proses yang cepat dan mudah.
Pada kesempatan kali ini akan saya bahas langkah-langkah untuk menghilangkan/merubah background foto dengan program tersebut, tetapi sebelumnya program tersebut harus sudah terinstall pada program pengolah image yang ada pada PC anda. Untuk softwarenya dapat anda dapatkan di sini secara gratis.
Menginstall Program
Setelah  anda mendownload program di atas, lakukan install pada PC anda.Suatu hal yang harus diperhatikan, pada waktu proses install adalah jika muncul kotak dialog seperti ini
pilihlah program pengolah image yang anda inginkan, dalam hal ini saya memberikan contoh pada Adobe Photoshop, dengan tujuan agar program ini nantinya dapat digunakan pada photoshop yang kita miliki (dalam menu filter).

Menggunakan Background Remover v 3.1
Setelah proses install selesai, selanjutnya akan saya bahas bagaimana menggunakan program ini langkah demi langkah.
  1. Bukalah photoshop kemudian bukalah sebuah foto.
  2. Buatlah duplikat pada foto tersebut dengan cara mengklik 2x pada gambar yang ada pada layers, sehingga gambar pada layers yang semula bertitle background berubah menjadi layer 0 (seperti gambar disamping). 
  3. Klik menu Filter kemudian pilihlah perintah image skill > Background Remover ... sehingga akan terbuka program plug ins Background Remover 3.1 seperti di bawah ini.
  Setelah program  Background Remover terbuka, lakukanlah langkah-langkah berikut.
1. Seleksi area yang ingin dihilangkan dengan menggunakan tool mark colors for erasing.
 maka hasilnya akan seperti ini.

2. Gunakan tool mark object untuk menseleksi area-area yang tidak dihapus

maka hasilnya akan seperti ini

3. Gunakan tool magic wand dan klik pada area yang akan dihapus,

maka hasilnya akan seperti ini

4. Gunakan tool  mark defringe zone

sapukan pada sisa background yang masih menempel pada object, seperti ini.

5. Gunakan tool view result on a flat color dan klik warna background yang diinginkan.

maka hasilnya akan seperti ini
 Setelah selesai dan warna background telah berubah, maka klik tombol OK





Senin, 10 Mei 2010
KEMEREBAKAN tawuran antarsiswa sekolah akhir-akhir ini mengundang perhatian khusus masyarakat. Sebagian menganggap ada kesalahan dalam penerapan sistem pendidikan di Indonesia sehingga perilaku siswa menyimpang dari norma kesusilaan.

Tawuran, pencurian, bahkan penodongan makin mencoreng muka dunia pendidikan. Tampaknya hampir tak ada perbedaan antara anak yang terdidik dan tak terdidik.

Keadaan semacam itu memicu kegelisahan masyarakat, khususnya orang tua. Tak ayal, muncul keyakinan fenomena itu akan melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap wibawa dunia pendidikan.

Bila akar permasalahan dan jalan keluar permasalahan itu tak segera dicari, bisa jadi pendidikan di Indonesia hanya akan menjadi simbol. Dan, sekolah dianggap tak berperan signifikan dalam pembentukan pribadi manusia seutuhnya.

Berbagai masalah muncul di dunia pendidikan dalam membentuk kepribadian siswa. Sebab, dunia pendidikan di Indonesia masih sangat kurang dalam membina kecerdasan emosional siswa. Karena itu, perlu penguatan dan tindak lanjut dalam mewujudkan kecerdasan emosional.

Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor terpenting dalam proses pendidikan. Dengan kecerdasaan emosional, diharapkan peserta didik dapat membangun sikap terpuji yang muncul dari hati dan akal.

Itulah sikap kasih sayang, empati, kemampuan bekerja sama, berkomunikasi, dan kepedulian terhadap sesama.

Kecerdasan emosional adalah potensi psikologis yang bersifat positif dan perlu dikembangkan. Dalam ranah pendidikan, berbagai ciri yang menandakan kecerdasan emosional terdapat dalam tingkah laku “akhlak”. Akhlak menjadi tolok ukur utama karena merupakan wujud kecerdasan emosional.

Banyak pakar menilai kecerdasan emosional menempati posisi teratas dalam menentukan keberhasilan seseorang. Sebab, ditengarai kecerdasan emosional memungkinkan seseorang dapat membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan orang lain.

Sejalan dengan pernyataan itu, sekolah sebagai tempat pembentukan karakter seseorang harus mampu mewujudkan kecerdasan emosional siswa.
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan kecerdasan emosional. Pertama, sekolah harus mengarahkan siswa untuk merespons berbagai macam masalah yang muncul di masyarakat.

Dengan demikian, tak ada dinding pemisah antara dunia pendidikan dan dunia kehidupan di masyarakat.

Kedua, memberikan pengetahuan tentang arti penting komunikasi dan kepedulian terhadap sesama sehingga siswa termotivasi lebih banyak bersosialisasi dengan orang lain.

Ketiga, guru hendaknya tak henti-henti menumbuhkan optimisme dan percaya diri pada siswa, sehingga tak muncul sikap minder, mudah putus asa, ketika berhadapan dengan berbagai persoalan hidup.

Kecedasan emosional merupakan bagian dari potensi manusia yang harus dimunculkan oleh dunia pendidikan. Jadi, kelak, terbentuk siswa yang bisa mengamalkan nilai-nilai kebajikan sesuai dengan fitrah manusia. (53)

- Ma’as Shobirin SPdI, guru MA Uswatun Hasanah, Tugu, Semarang